Balita Aktif Bicara, Bawaan Sejak Lahir?

     Mitos atau fakta ya kalau balita aktif bicara adalah bawaan sejak lahir? Bagaimana menurut Anda? Kalau menurut saya, ada banyak faktor yang mempengaruhi keaktifan balita dalam berbicara. Tidak hanya karena faktor bawaan. Apakah Anda setuju? Mengapa saya bisa berpendapat seperti itu? Karena anak sebagai individu pasti tumbuh dipengaruhi oleh banyak sekali faktor, baik dari dalam maupun dari luar dirinya.


     Mari kita bahas faktor dari dalam terlebih dahulu. Faktor ini meliputi: kesiapan mental orangtua, terutama si ibu sewaktu hamil, gizi yang bagus sejak dalam kandungan sampai usia emasnya dan jenis kepribadian anak yang memang ekstrovert. Faktor-faktor yang telah disebutkan ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh bagi perkembangan anak dari 0 bulan. Jika kita ingin si buah hati berkembang maksimal, maka harus melalui segala prosesnya. Tidak bisa instan apalagi keliru urutan. Bisa-bisa anak menjadi pribadi yang aneh dan "berbeda" dibandingkan dengan yang lain. Untuk si kecil yang punya kepribadian ekstrovert memang akan lebih vokal dalam berbicara, mengemukakan pendapat dan juga keinginannya pada orang lain.


     Setelah pembahasan tentang faktor dari dalam, sekarang mari kita ganti membahas faktor dari luar. Ketika berbicara faktor luar, memang datangnya dari lingkungan sekitar tempat balita itu tumbuh. Dapat berupa sesuatu yang hidup, seperti keluarga atau orang terdekat dan mati seperti rangsangan luar berwujud kata-kata, cerita atau dongeng, serta musik atau lagu.


     Oleh karena balita aktif bicara bukan bawaan lahir saja, maka berikut akan kita bahas bagaimana cara membuat balita aktif berbicara dan memaksimalkan penguasaan kosakatanya:
1. Berikan beberapa kosakata untuk diperdengarkan kepada anak, misalnya 5 kosakata atau lebih menurut usia (bisa dimulai sejak dalam kandungan).
2. Beri kesempatan si buah hati berbicara, baik mengutarakan keinginan maupun pendapatnya meski kata-katanya belum jelas.
3. Beri game atau permainan yang merangsang mereka untuk belajar kosakata baru, dengan cara yang menyenangkan.
4. Minimalkan kontak atau interaksi dengan gadget, televisi atau komputer, jika anak belum cukup umur atau jika tanpa pendampingan dan pengawasan orangtua atau orang dewasa di sekelilingnya (media tersebut mengakibatkan mereka pasif, terbiasa menonton dan hanya mendengar).


     Akhirnya semua kembali pada pilihan orangtua. Jika ingin si kecil aktif berbicara, maka jangan sampai melupakan hal-hal penting yang bisa mempengaruhi keaktifan bicara mereka. Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua!

                   Foto: Google

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Cernak "Sahabat Baru Nayla" karya Utami Nilasari

Koleksi Nara: Enjoy Adalah Kunci

Review Cerpen Teenlit "Buku Diary Biru" karya Utami Nilasari