Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Berhenti Mengutuk Cermin, dengan Organic Virgin Coconut Oil

Gambar
Haiii Mak! Saya mau nanya nih... Berapa umur Emak sekarang? Masih 20an, 30an, atau...? Hihihiiii. Jangan buru-buru tersinggung dulu! Mungkin banyak orang yang agak-agak gimana...gitu kalau ditanya umur. Secaraa, umur seperti berbanding lurus dengan tingkat ke"tua"an. Betul tidak? Saya pun merasa kaya gitu Mak! Apalagi kalau sudah punya buntut. Buntut satu, dua, tiga... OMG ... Berasa tua sebelum waktunya pokoknya... Tunggu dulu Mak... Daripada galau gara-gara membahas tentang umur, mending sekarang kita ngaca dulu di cermin. Ehhhhh, tahan, jangan nimpuk saya pakai sandal dulu Mak! Tahan emosi...oke? Lanjutt... Bagaimana kelihatannya muka Emak di cermin? Ada mata panda gara-gara begadangkah, kulit kendor dan keriputkah, atau malah muncul bercak-bercak di kulit akibat penuaan? Waduuuhhhh, kok begitu amat ya Mak? Jangan-jangan malah baru sadar sekarang? Kemarin-kemarin kayanya masih mulus, kencang, terawat. Praannggg!! Kacanya pecah. Eh enggaklah ya Mak? Masa yang salah ce

"Prepare" Sebelum Memasak, Perlukah?

Gambar
Hai Mak, masak apa hari ini? Memasak, meski tidak harus yang rumit, sudah tentu menjadi aktivitas rutin yang sering Emak kerjakan bukan? Menggoreng nugget masak nasi goreng, memasak opor, atau yang lain sekarang menjadi suatu hal yang mudah. Bagaimana tidak, banyak sekali alat masak canggih dan bumbu siap saji yang membantu Emak dalam tujuan membuat masakan yang cepat dan mudah. Meski Emak banyak dimudahkan dengan alat masak, bumbu dan bahan siap saji, masih perlukah "prepare" atau mempersiapkan semua sebelum memasak? Prepare itu sangat perlu lho Mak, mengapa? Karena 70% keberhasilan dan kelancaran memasak bergantung pada persiapan tersebut. Tidak percaya, Mak? Coba saja Emak memasak tanpa mempersiapkan semuanya. Minyak sudah dipanaskan, Emak baru mau mengiris bawang putih, waktu dimasukkan minyak sudah terlalu panas, sehingga bawang putih langsung gosong. Itu belum jika memasak yang lain. Tidak mau kejadian seperti itu kan, Mak? Sepertinya memang sepele, mempersiapkan

Ketika Emak IRT Galau

Gambar
     Hai Mak, pernahkah Emak jadi galau gara-gara fokus terpecah antara ingin bekerja dan ingin mengurus anak dirumah? Sepertinya tidak sedikit Emak-Emak yang merasa galau tingkat dewa saat harus memilih antara 2 hal tersebut. Pasalnya kalau mau meninggalkan anak diasuh orang lain, rasanya kok kuatir juga. Apalagi lihat berita di TV, ihhhhh sereeeemmmm deh Mak! Penculikan, perdagangan anak, belum lagi kasus-kasus yang lain seperti pelecehan seksual, membuat geleng-geleng kepala kan Mak?      Hemmm... Sedangkan kalau kita  tidak bekerja, hanya mengandalkan gaji suami saja kok kayanya enggak tega. Penginnya meski sedikit, ya tetap produktif, mumpung kita juga masih bisa bekerja. Betul tidak Mak? Kita sebagai ibu juga terkadang ingin berbuat lebih untuk si buah hati. Untuk tabungannya besok kalau sudah sekolah, membeli mainan, buku, atau yang lainnya.      Sebenarnya tidak ada yang salah antara bekerja dan total mengurus anak. Namun yang perlu diingat adalah pembagian waktunya diusa

Menjadi Peduli. Apakah Kita Termasuk Peduli?

Gambar
     Berapa kali Anda bertemu dan menyapa tetangga samping rumah dalam sehari? Mungkin  pertanyaan tersebut terdengar sepele di telinga kita. Namun jika kita mau jujur, tidak mudah lho untuk menjawabnya! Jika jawabannya Anda sudah lama sekali tidak pernah bertemu dan menyapa tetangga, berarti pasti ada yang terlewat dalam keseharian kita. Terkadang, kita menjadi terlalu sibuk dengan urusan mengenai diri sendiri. Akibatnya, hanya untuk melihat keluar jendela, atau sekedar mengamati jalan dari tempat kerja sampai rumah saja tidak sempat. Benarkah sikap seperti ini?      Sepertinya sebagian besar dari kita akan menganggap sikap yang seperti itu adalah tidak benar. Lalu mengapa sikap peduli itu perlu? Sebelum kita membahas lebih jauh, sebaiknya kita mengenal arti kata "peduli" terlebih dahulu. Peduli menurut KBBI adalah mengindahkan, memperhatikan, menghiraukan. Maka sikap peduli adalah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang te

Anak Mandiri = Orang Tua Kejam?

Gambar
     Apakah melatih anak untuk bisa mandiri adalah sikap yang kejam? Ketika dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan tersebut, apakah jawaban Emak? Terkadang dengan dalih sayang, Emak lalu mencukupi segala kebutuhan si kecil sampai ke hal terkecil. Mengambilkan mainan, mengerjakan PR, menyiapkan buku pelajaran yang akan dibawa esok hari, atau menggantikan tugas-tugas yang sebenarnya menjadi tanggungjawab anak. Betulkah sikap seperti itu Mak?      Mari kita merenung sejenak Mak! Emak sebenarnya tahu kan, tidak akan selamanya dapat mendampingi anak-anak? Tidak ada yang tahu tentang umur. Yang jelas, tantangan di masa depan akan semakin berat. Jika anak terbiasa dicukupi, diberi hasil saja tanpa tahu proses, bagaimanakah kehidupannya nanti?      Emak hendaknya bijak menyikapi hal ini. Kasih sayang tidak harus diwujudkan dengan memanjakan anak dengan berlebihan. Jika Emak selalu berbuat sesuatu agar mereka jangan sampai terjatuh, sakit, atau menderita, berpikir jauhlah ke depan Mak! Keh

5 Tips No Begadang Khusus Para Emak

Gambar
     Hai emak-emak cantik di mana pun Anda berada! Siapa di antara para Emak ini yang belum pernah merasakan pengalaman begadang? Tentu sudah pernah kan Mak? Apalagi di minggu-minggu pertama anak kita lahir. Rasanya "wow" kan Mak? Wow capeknya, wow pusingnya karena seharian hampir tidak bisa istirahat. Ditambah lagi malamnya si kecil masih saja mengajak kita begadang.      Hal tersebut memang lumrah terjadi, namun jika begadangnya keterusan seperti anak saya yang sudah berumur 27 bulan, pasti rasanya sangat kewalahan Mak. Pasalnya kebiasaan tersebut ternyata punya efek lho terhadap si anak maupun kita sendiri.      Mau tahu apa saja efeknya Mak? Mari kita bahas satu per satu ya! Yang pertama efek terhadap anak adalah rewel. Sudah kebayang kan akibatnya jika malamnya anak susah tidur, tidur terlalu larut atau tidur malam tidak nyenyak? Yup! Hampir pasti paginya kita dibikin repot karena anak rewel. Yang semua jadi serba salah-lah, uring-uringanlah, atau yang paling para

Balita Aktif Bicara, Bawaan Sejak Lahir?

Gambar
     Mitos atau fakta ya kalau balita aktif bicara adalah bawaan sejak lahir? Bagaimana menurut Anda? Kalau menurut saya, ada banyak faktor yang mempengaruhi keaktifan balita dalam berbicara. Tidak hanya karena faktor bawaan. Apakah Anda setuju? Mengapa saya bisa berpendapat seperti itu? Karena anak sebagai individu pasti tumbuh dipengaruhi oleh banyak sekali faktor, baik dari dalam maupun dari luar dirinya.      Mari kita bahas faktor dari dalam terlebih dahulu. Faktor ini meliputi: kesiapan mental orangtua, terutama si ibu sewaktu hamil, gizi yang bagus sejak dalam kandungan sampai usia emasnya dan jenis kepribadian anak yang memang ekstrovert. Faktor-faktor yang telah disebutkan ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh bagi perkembangan anak dari 0 bulan. Jika kita ingin si buah hati berkembang maksimal, maka harus melalui segala prosesnya. Tidak bisa instan apalagi keliru urutan. Bisa-bisa anak menjadi pribadi yang aneh dan "berbeda" dibandingkan dengan yang lain.