Postingan

Review Cernak "Sahabat Baru Nayla" karya Utami Nilasari

Gambar
Judul buku: Payung Cerita Warna-warni Seri 2 Penulis: Nurul Fitri Fatkhani, dkk Tahun terbit: 2018 Penerbit: Bitread Publishing Jumlah halaman: 178 halaman (termasuk profil penulis) Karya mbak Utami Nilasari yang sudah pernah saya baca, lebih mengangkat cerita yang sederhana dan tidak mengada-ada. Seperti cerita teman baru yang menjadi judul cernak kali ini. Saya yakin semua setuju jika suatu saat anak-anak akan mendapat kawan baru. Entah saat mengunjungi suatu tempat, masuk sekolah pertama kali, atau karena sebab yang lain seperti kisah Nayla ini. Nayla yang sudah pulang sekolah merasa aneh ketika sampai di rumahnya. Suasana begitu sepi, padahal biasanya Budhe Siti (asisten rumah tangga Nayla) akan langsung menyambutnya di depan rumah ketika mendengar bus sekolah yang mengantarnya pulang. Budhe Siti baru seminggu bekerja di rumah Nayla, menggantikan Budhe Surti asisten rumah tangga yang di PHK karena memiliki sifat tidak jujur. Nayla sempat berpikir Budhe Siti juga

Dengan Apa Anda Bersyukur?

Gambar
Hai...apa kabar? Ketemu lagi di blog saya. Oh iya, ada yang punya kebun sayuran di pekarangan rumah? Atau malah suka menanam sayur-mayur dengan teknik hidroponik? Apapun cara tanamnya, menanam sayuran di lingkungan sekitar rumah memang menyenangkan. Tidak hanya itu, kegiatan bercocok-tanam ini juga sangat bermanfaat untuk kita. Dengan menanam sendiri, anggaran pengeluaran pembelian sayur dapat berkurang. Baca: "irit". Hihihi. Karena menanam sendiri, kita jadi tahu betul bagaimana perlakuan terhadap tanaman tersebut. Mulai dari pembibitan, pemupukan, pengendalian hama, dan lain-lain. Nah, ketika bisa memanen apa yang kita tanam sebelumnya, apa yang Anda rasakan? Rasanya pasti ada kepuasan tersendiri. Apalagi setelah itu dimasak, dan dinikmati sekeluarga. Atau bersama sahabat dan atau tetangga. " Wow" rasanya tidak terkatakan pokoknya. Dan saya termasuk orang yang beruntung dapat menikmati itu semua. Rumah yang saya tinggali saat ini, merupakan daerah pegunungan. P

Review Cerpen Teenlit "Buku Diary Biru" karya Utami Nilasari

Gambar
Review Cerpen Teenlit "Buku Diary Biru" Karya Utami Nilasari Judul Buku: Dunia Merah Jambu Penulis: Ayas Ayuningtias, dkk Jumlah halaman: 361 halaman (termasuk biodata 44 penulis) Penerbit: Wonderland Publisher Dicetak oleh: RinMedia, Cirebon ISBN: 978-602-5684-85-2 Cerita pendek yang diusung mbak Utami Nilasari berjudul "Buku Diary Biru" ini sangat khas remaja. Masa remaja yang identik dengan pencarian jati diri, sukses dimunculkan oleh mbak Utami. Perasaan berkecamuk dirasakan oleh tokoh utama yang bernama Putri Adriani Kusumah, saat mendengar celetukan murid-murid lain disekolahnya, membuat ia sangat terpukul. Apalagi saat itu adalah pertama kalinya Putri bersekolah di sekolah baru di jenjang SMA. Ketika bersama kakak perempuannya yang bernama Indah Btari Kusumah, ia memang sering merasa rendah diri. Pasalnya Putri yang berwajah biasa saja dengan mata kecil, kulit sawo matang, perawakan agak gemuk, tidak terlalu tinggi, dan jenis rambut keriting, me

Warisan Berbalut Main di Sawah

Gambar
Siapa yang belum pernah melihat sawah? Saya beruntung lahir dan besar di daerah yang tidak jauh dari areal persawahan. Sekarangpun tinggal di wilayah berketinggian 600 mdpl, yang mempunyai tekstur tanah subur. Beberapa waktu yang lalu bapak dan ibu mertua sedang panen padi. Meski tidak asing dengan sawah, saya tidak bisa membantu banyak, karena alergi turunan dari nenek saya. Saya akan gatal-gatal terkena semacam "lugut" atau rambut yang terdapat pada bulir padi. Jadi saya hanya bisa membantu kalau urusan angkut-angkut saja. Kalau memetik padi, menjemur, atau yang bersentuhan langsung, jelas saya tidak bisa. Sebenarnya anak saya sudah lama ingin ke sawah, namun memang belum kami (saya dan suami) ijinkan. Disamping jarak rumah dan sawah agak jauh, pertimbangan anak yang belum begitu mengerti merupakan alasannya (apakah sesuatu itu membahayakan atau tidak, hewan yang bisa dipegang dan yang tidak). Sekarang umur si kecil sudah 2 tahun 9 bulan. Kami menganggap sudah waktunya

Kala Kita Tua Nanti

Gambar
Usia saya tiga puluh dua di tahun ini. Usia yang bisa disebut cukup matang untuk seorang perempuan. Saya masih mempunyai orang tua yang lengkap, mertua lengkap, ditambah satu nenek (ibunya bapak) dan satu nenek (ibunya ibu). Rasanya beruntung, ketika banyak orang tidak sampai mengenal nenek dan atau kakek sampai di usia seperti saya (termasuk suami saya). Nah, nenek saya yang ibunya bapak, sudah beberapa bulan ini tinggal di rumah orangtua saya. Nenek dalam kondisi sakit, jadi tidak bisa bangun atau duduk sendiri, apalagi berjalan. Mengingat kerepotan orangtua saya ketika harus bolak-balik ke rumah nenek, maka diputuskan nenek yang dibawa ke rumah. Om, adiknya bapak yang tinggal serumah dengan nenek masih sehat. Namun karena Om tidak punya istri, dan masih mengurus sawah, maka kami kompak membawa nenek agar Om tetap dapat bekerja seperti biasa. Oh iya, ibu saya adalah seorang asisten perawat dulu. Setelah 37 tahun mengabdi, sekarang sudah purna tugas dari pekerjaan sebagai asisten p

Review Pemakaian Organic Virgin Coconut Oil, si Kecil dengan Bermacam Manfaat

Gambar
Bulan Oktober tahun lalu saya berkesempatan untuk mereview produk Organic Virgin Coconut Oil dari Bu Aprilia. Khasiat Organic VCO untuk kulit muka sudah banyak saya bahas di review saya tersebut. Kali ini saya ingin mereview setelah pemakaian produk keren tersebut. Sekitar satu bulan yang lalu tepatnya, saya berkesempatan merasakan sendiri Produk Organic Virgin Coconut Oil. Tujuan saya menggunakan produk tersebut untuk mengobati tumit pecah-pecah saya yang sudah parah. Saya pernah mencoba beberapa produk pelembut kaki yang ada di pasaran. Terkadang berhasil mengatasi pecah-pecah, namun ketika menghentikan pemakaian penyakitnya kambuh kembali. Terkadang belum sembuh, saya stop penggunaan karena harga beli produknya yang menguras kantong.                       Botol 100ml Nah, untuk Organic VCO ini saya hanya sekedar mencoba awalnya. Pertama kali saya memakai minyak ini untuk pengganti lotion pada tangan dan kaki. Karena merasa tangan dan kaki menjadi lebih terjaga kelembapannya,

Tiga Cara Menumbuhkan Kesukaan Balita pada Sayur

Gambar
Umumnya, balita dengan sayur ibarat kutub Utara dan kutub Selatan yang tidak pernah akur. Kebanyakan balita menolak atau tidak suka dengan sayur. Hal ini akan menjadi masalah dalam jangka panjang jika dibiarkan terus-menerus. Pasalnya kandungan zat-zat penting dalam sayuran, tidak semua dapat digantikan perannya oleh vitamin buatan. Vitamin atau penunjang stamina, tidak hanya membawa dampak positip, tetapi juga dampak negatif. Nah, karena hal tersebut sebagai ibu, saya cukup was-was. Bagaimana mereka dapat maksimal tumbuh kembangnya jika tanpa asupan sayuran?        Sumber: kompasiana.com Sebenarnya saya terlahir dari keluarga yang maniak sayur. Suami juga suka, tetapi waktu kecil termasuk suka pilih-pilih makanan. Sejak saya hamil, sayuran menjadi menu wajib yang ada di meja makan. Untungnya suami telaten mau menanam sendiri sayur-mayur seperti kangkung, bayam merah, bayam hijau, pok coy, caisim, terung, kembang kol, dan lain-lain. Sampai kadang-kadang terlalu banyak untuk konsum